Bantu warga miskin jadi peserta JKN, RS Mardi Rahayu Kudus dapat penghargaan
Inovasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Jawa Tengah dalam membantu warga kurang mampu (miskin) untuk menjadi peserta JKN akhirnya mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan dari BPJS Kesehatan dalam kategori sebagai fasilitas kesehatan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) donatur terbanyak.

Elshinta.com - Inovasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Jawa Tengah dalam membantu warga kurang mampu (miskin) untuk menjadi peserta JKN akhirnya mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan dari BPJS Kesehatan dalam kategori sebagai fasilitas kesehatan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) donatur terbanyak.
Direktur Utama melalui Direktur Sumber Daya dan Umum RS Mardi Rahayu dr. Yuliana Wara mengatakan bahwa CSR merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dari RS Mardi Rahayu terhadap Kabupaten Kudus yang dituangkan dalam bentuk donasi kepesertaan BPJS Kesehatan terhadap 182 peserta program inovasi pendanaan masyarakat peduli Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sejak tahun 2020.
Pihaknya mendukung penuh pencapaian Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Kudus untuk memenuhi 100 persen. Program ini diutamakan bagi masyarakat yang kurang mampu serta belum terdata sebagai peserta PBI dari pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit.
"Kami juga mendorong badan usaha atau perusahaan untuk mengambil peran mengikuti jejak RSMR", katanya, Jumat (7/6).
Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadi peserta JKN karena program ini sangat bagus untuk menjamin Kesehatan warga negara Indonesia dalam pengobatan penyakit. "Tidak perlu khawatir manfaatkan BPJS Kesehatan dalam pelayanan kesehatan. Sebab Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan telah berkomitmen memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara", imbuh Wara.
Kepala BPJS Kesehatan Kudus dr. HEeni Riswanti mengatakan UHC Kabupaten Kudus sudah mencapai 98 persen sehingga masyarakat yang mendaftar peserta BPJS Kesehatan bisa langsung digunakan tidak perlu menunggu tanggal 1. Ia juga meminta kepada semua pihak untuk mendukung pencapaian UHC 100 persen. Bagi masyarakat tidak mampuyang belum terdaftar kepesertaan tinggal datang ke Dinsos untuk mendaftar.
"Saat ini masih ada 11 ribu orang yang belum ber JKN sehingga pihak kami meminta kepada perusahaan-perusaaan untuk turut berperan melalui CSR", ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (7/6).